LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING (LANDASAN FILOSOFIS, RELIGI, PSIKOLOGIS, PENDIDIKAN, TEKNOLOGI, DAN SOSIAL BUDAYA)

A.  LANDASAN FILOSOFIS
                   Kata filosofis atau filsafat adalah bahasa Arab yang berasal dari kata Yunanyi; filosofia (philosophia). Dalam bahasa Yunani kata filosofia itu merupakan kata majemuk yang terdiri atas filo (philos) dan sofia (shopos). Filo artinya cinta dalam arti yang seluas-luasnya yaitu ingin mengetahui segala sesuatu. Sementara sofia artinya kebijaksanaan atau hikmah. Dengan demikian, filsafat itu artinya cinta kepada kebijaksanaa atau hikmah; atau ingin mengerti segala sesuatu dengan mendalam.
                   John J. Pietrofesa et.al. (1980: 30-31) mengemukakan bahwa terdapat beberapa prinsip yang terkait dengan landasan filosofis dalam bimbingan, yaitu sebagai berikut.
Object Viewing. Dalam hal ini konselor membantu klien agar memperoleh suatu perspektif tentang masalah khusus yang dialaminya, dan membantunya untuk menilai atau mengkaji berbagai alternatif atau strategi kegiatan yang memungkinkan klien mampu merespon interes, minat, atau keinginannya secara konstruktif.
The Conselor must have the best interest of the client at heart. Dalam hal ini konselor harus merasa puas dalam membantu klien dalam mengatasi masalahnya.
John J. Pietrofesa et.al. (1980) selanjutnya mengemukakan pendapat James Cribbin tentang prinsip-prinsip filosofis dalam bimbingan itu sebagai berikut.
1.      Bimbingan hendaknya didasarkan kepada pengakuan akan kemuliaan dan harga diri individu (klien) dan atas hak-haknya untuk mendapat bantuan;
2.      Bimbingan merupakan proses pendidikan yang berkesinambungan. Artinya bimbingan merupakan bagian integral dalam pendidikan;
3.      Bimbingan harus respek terhadap hak-hak setiap klien yang meminta bantuan atas pelayanan;
4.      Bimbingan bukan prerogatif kelompok khusus profesi kesehatan mental. Bimbingan dilaksanakan melalui kerjasama, yang masing-masing bekerja berdasarkan keahlian atau kompetensi sendiri;
5.      Fokus bimbingan adalah membantu individu dalam merealisasikan potensi dirinya; dan
6.      Bimbingan merupakan elemen pendidikan yang bersifat individualisasi, personalisasi, dan sosialisasi

B.  LANDASAN RELIGIUS (RELIGI)
                   Landasan religius bimbingan dan konseling pada dasarnya ingin menetapkan klien sebagai makhluk Tuhan dengan segenap kemuliaannya menjadi fokus sentral upaya bimbingan dan konseling (Prayitno dan Erman Amti, 2003: 233).

1.    Hakikat Manusia Menurut Agama
Menurut sifat hakiki manusia adalah makhluk beragama, yaitu makhluk yang mempunyai fitrah untuk memahami dan menerima nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari agama, serta sekaligus menjadikan kebenaran agama itu sebagai rujukan sikap dan perilakunya. Dapat dikatakan pula bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki motif beragama, rasa keagamaan, dan kemampuan untuk memahami serta mengamalkan nilai-nilai agama.
2.    Peranan Agama
a.         Memelihara Fitrah;
b.         Memelihara Jiwa;
c.         Memelihara Akal; dan
d.        Memelihara Keturunan.

C.  LANDASAN PSIKOLOGIS
Di lingkungan pendidikan yang menjadi sasaran layanan bimbingan dan konseling adalah peserta didik (siswa atau mahasiswa). Peserta didik merupakan pribadi-pribadi yang sedang berada dalam proses berkembang ke arah kematangan. Peserta didik sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksi dengan lingkungannya. Di samping itu, peserta didik senantiasa mengalami berbagai perubahan dalam sikap dan tingkah lakunya. Salah satu landasan psikologis adalah motif. Menurut Abin Syamsudin Makmun (2012: 37) mengartikan motif sebagai suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.



PENGELOMPOKKAN MOTIF DAPAT DILIHAT SEBAGAI BERIKUT.

 









               



                                      
D.  LANDASAN PENDIDIKAN
Menurut Tim MKDP Landasan Pendidikan UPI (2014: 3)  mengatakan bahwa pengettian landasan pendidikan secara leksikal merupakan tumpuan atau titik tolak konsep, prinsip, atau teori yang dijadikan pembahasan kependidikan, sedangkan pengertian landasan pendidikan secara stipulatif merupakan konsep, prinsip, atau teori sebagaimana yang tercantum dalam kurikulum atau silabus MKDP mata kuliah landasan pendidikan sebagai kesatuan dalam pembahasan mata kuliah landasan pendidikan.



E.  LANDASAN SOSIAL BUDAYA
                   Arus modernisasi disamping berdampak positif, seperti diperolehnya kemudahan dalam bidang komunikasi dan transportasi. Disisi lain ternyata telah melahirkan dampak yang kurang menguntungkan yaitu menggejalanya berbagai problema yang semakin kompleks, baik yang bersifat personal maupun sosial. Kehidupan yang terlalu berorientasi kepada kemajuan dalam bidang material (pemenuhan kebutuhan biologis) telah menelantarkan supra empiris manusia, sehingga terjadi pemiskinan rohaniyah dalam dirinya. Kondisi ini ternyata sangat kondusif bagi berkembangnya masalah-masalah pribadi dan sosial yang terekspresikan dalam suasana psikologis yang kurang nyaman.







F.   LANDASAN TEKNOLOGI
Landasan teknologi disini ialah bahwa layanan bimbingan dan konseling bisa dilakukan melalui teknologi misalnya SMS, telepon, melalui media sosial dan lainnya. Teknologi dalam layanan bimbingan tidak hanya untuk membantu klien, tetapi untuk membantu pihak konselor. Menurut Abin Syamsuddin (2012: 280) mengatakan bahwa dengan teknologi konselor akan mengetahui hal-hal sebagai berikut.
1.      Pengumpulan data/informasi klien atau siswanya, tujuannya untuk mengetahui latar belakang siswa dan perkembangan siswa selama berada di sekolah tersebut; dan
2.      Pemberian data informasi kepada pihak yang bersangkutan/pihak sekolah.
Tekonologi sangat membantu bagi klien maupun konselor, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi kini semakin canggih dan modern, sehingga dapat mempermudah segala hal termasuk layanan bimbingan dan konseling




DAFTAR PUSTAKA


Makmun, Abin Syamsudin. 2012. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Suhartono, Suparlan. (2005). Wawasan Pendidikan. Makassar: Ar-Ruzz Media.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda.

Tim MKDP Landasan Pendidikan UPI. (2014). Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Yusuf, Syamsu, dkk. (2011). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Rosda.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING (LANDASAN FILOSOFIS, RELIGI, PSIKOLOGIS, PENDIDIKAN, TEKNOLOGI, DAN SOSIAL BUDAYA)"

Posting Komentar