KETERAMPILAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK TEACHER CONSELOR
Menurut Syamsu Yusuf dan Prof Juntika
Nurihsan mengatakan bahwa kualitas pribadi konselor merupakan faktor yang
sangat penting dalam konseling, beberpaa hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
pribadi konselor menjadi faktor penentu bagi pecapaian konseling yang efektif,
disamping faktor pengetahuan tentang dinamika perilaku dan keterampilan.
1.
Pemahaman
Diri
a.
Konselor menyadari dengan baik tentang
kebutuhan dirinya;
b.
Konselor menyadari dengan baik tentang
perasaan-perasaannya;
c.
Konselor menyadari tentang apa yang
membuat dirinya cemas dalam konseling; dan
d.
Konselor memahami atau mengakui
kelebihan atau kelemahan dirinya.
2.
Kompeten
Yang dimaksud kompeten disini
adalah bahwa konselor itu memiliki kualitas fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan moral sebgaai pribadi yang berguna. Kompetensi sangatlah penting
bagi konselor, sebab klien yang dikonseling akan belajar dan mengembangkan
kompetensi-kompetensi yang diperlukan untuk mencapai kehidupan yang efektif dan
bahagia.
3.
Kesehatan
Psikologis
Konselor
yang kesehatan psikologisnya baik memiliki kualitas sebagai berikut.
a.
Memperoleh pemuasan kebutuhan rasa aman,
cinta, kekuatan dan seks;
b.
Dapat mengatasi masalah-masalah pribadi
yang dihadapinya;
c.
Menyadari kelemahan atas keterbatasan
kemampuan dirinya; dan
d.
Tidak hanya berjuang untuk hidup, tetapi
juga menciptakan kehidupan yang lebih baik.
4.
Dapat
Dipercaya
Konselor
yang dipercaya cenderung memiliki kualitas sikap dan perilaku sebagai berikut.
a.
Memiliki pribadi yang konsisten;
b.
Dapat dipercaya oleh orang lain, baik
ucapannya maupun perbuatannya;
c.
Tidak pernah membuat klien kecewa atau
cemas; dan
d.
Bertanggung jawab, mampu merespon orang
lain secara utuh, tidak ingkar janji, dan mau membantu secara penuh.
5.
Jujur
Yang
dimaksud jujur disini adalah bahwa konselor itu bersikap transparan (terbuka),
autentik, dan asli. Sikap jujur ini penting dalam konseling, karena
alasan-alasan berikut.
a.
Sikap keterbukaan memungkinkan konselor
dan klen untuk menjalin hubungan psikologis lebih dekat satu sama lainnya di
dalam proses konseling. Konselor yang menutup atau menyembunyikan bagian-bagian
dirinya terhadap klien dapat menghalangi terjadinya relasi yang lebih dekat;
dan
b.
Kejujuran memungkinkan konselor dapat
memberikan umpan baik secara objektif kepada klien.
6.
Kekuatan
Kekuatan
atau kemampuan konsleor sangat penting dalam konseling, sebab dengan hal itu
klien akan merasa aman. Klien memandang konselor sebagai orang tabah dalam
mengahadapi masalah, dapat mendorong klien utnuk mengatasi masalahnya dan dapat
menanggulangi kebutuhan dan masalah pribadi.
Konselor yang memiliki kekuatan
cenderung menampilkan kualitas sikap dan perilaku berikut.
a.
Dapat membuat batasan waktu yang pantas
dalam konseling;
b.
Bersifat fleksibel; dan
c.
Memiliki identitas diri yang jelas.
7.
Bersikap
Hangat
Yang
dimaksud bersikap hangat itu dalah ramah, penuh perhatian, dan memberikan kasih
sayang. Klien yang datang memint bantuan konselor, pada umumnya yang kurang
mengalami kehangatan dalam hidupnya, sehingga dia kehilangan kemmapuan untuk
bersikap ramah, memberi perhatian, dan kasih sayang.
8.
Actives
Responsiveness
Keterlibatan
konselor dalam proses konseling bersifat dinamis, tidak pasif. Melalui respon
yang aktif, konselor dapat mengkomunikasikan perhatian dirinya terhadap
kebutuhan klien. Disini konselor mengajukan pertanyaan yang tepat, memberikan
umpan balik yang bermanfaat, memberi informasi yang berguna, mengemukakan
gagasan-gagasan baru.
9.
Sabar
Melalui
kesabaran konselor dalam proses konseling dapat membantu klien untuk
mengembangkan dirinya secara alami. Sikap sabar konselor menunjukkan lebih
memperhatikan diri klien daripada hasilnya. Konselor yang sabar cenderung
menampilakan kualitas sikap dan perilaku yang tidak tergesa-gesa.
10.
Kepekaan
Kualitas ini
berarti bahwa konselor menyadari tentang adanya dinamika psikologis yang
tersembunyi atau sifat-sifat mudah tersinggung, baik pada diri klien maupun
dirinya sendiri.
11.
Kesadaran
Holistik
Pendekatan holistik
dalam konseling berarti bahwa konselor memahami klien secara utuh dan tidak
mendekatinya secara serpihan. Namun begitu bukan berarti bahwa konselor sebagai
seorang ahli dalam segala hal, disini menunjukkan bahwa konselor perlu memahami
adanya berbagai dimensi yang menimbulkan masalah klien, dan memahami bagaimana
dimensi yang satu memberi pengaruh terhadap dimensi yang lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Makmun, Abin Syamsudin. 2012. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda.
Yusuf, Syamsu, dkk. (2011). Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: PT. Rosda.
0 Response to "KETERAMPILAN DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK TEACHER CONSELOR"
Posting Komentar